Actuating DAKWAH
Latar Belakang.
Dalam penyelenggaraan da’wah, mutlak diperlukan penjalinan hubungan (koordinasi) diantara satu dengan yang lain. Dengan adanya penjalinan hubungan yang dilakukan oleh pimpinan terhadap para pelaksana, baik antara mereka yang berada dalam satu kesatuan, maupun antara satu kesatuan dengan kesatuan yang lainnya, dapatlah dihindarkan kesimpang siuran, kekacauan, kekembaran, kekosongan dan sebagainya. Kebijakan Nabi Muhammad SAW., bahwa dalam setiap menghadapi masalah beliau senantiasa mengadakan permusyawaratan dengan para sahabatnya, disamping hal itu menunjukkan bahwa as syura itu adalah merupakan prinsip ajaran islam yang penting, adalah juga sebagai sarana penjalinan hubungan antara Nabi SAW. Dengan para sahabatnya dan antara sahabat itu satu sama lain. Sehingga terpadulah potensi mereka dalam satu kesatuan dan kekuatan yang sinkron.
Pentingnya arti pemberian motivasi, pembimbingan dan koordinasi, dalam rangka proses penyelenggaraan da’wah. Selain itu diperlukan pula adanya saling pengertian diantara para pelaksana. Saling pengertian ini dapat diwujudkan, bilamana masing-masing mereka secara timbal balik senantiasa menyampaikan informasi, ide, keinginan dan sebagainya.
PEMBAHASAN
- A. Pengertian
Tindakan pimpinan menggerakan para pelaku dakwah untuk melakukan suatu kegiatan itu disebut penggerakan dakwah (Actuating).
Penggerkan itu mempunyai arti dan peranan yang sangat penting. Sebab diantara fungsi management lainnya, maka penggerakan merupakan fungsi yang secara langsung berhubungan dengan manusia (pelaksana). Dengan fungsi penggerakan inilah, maka ketiga fungsi management dakwah yang lain baru akan efektif.
Penggerakan dakwah bermaksud meminta pengurbanan para pelaksana untuk melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka dakwah. Hal ini hannya mungkin bila pimpinan dakwah mampu memberikan motivasi,membimbing,mengkoordinir dan menjalin pengertian diantara mereka serta selalu meningkatkan kemampuan dan keahlian mereka. Adanya kemampuan tersebut sangat penting artinya bagi proses dakwah.
Dengan komunikasi yang efektif, maka pimpinan dakwah dapat memberikan penjelasan-penjelasan mengenai berbagai masalah yang berhubungan dengan proses dakwah. Baik mengenai sasaran yang harus dcapai, kebijaksanaan yang akan di ambil, maupun mengenai segalah masalh yang timbul. Sehingga terwujudlah kemantapan, ketenangan dan saling pengertian, dan penting sekali artinya bagi proses penyelenggaraan dakwah.
- B. Langkah-langkah Penggerakan Dakwah
Berdasarkan pengertian penggerakan dakwah yang telah di uraikan diatas, maka penggerakan dakwah terdiri dari langkah-langkah berikut :
- 1. Pemberian motivasi (Motivating)
pemberian motivasi merupakan salah satu aktivitas yang harus dilakukan oleh pimpinan dakwah dalam rangka penggerakan dakwah persoalan inti motivasi adalah bagaimana para pelaku atau pelaksana, dakwah itu dengan secara tulus ikhlas dan senang hati bersedia melaksanakan segala tugas dakwah yang di serahkan kepada mereka.
Memperhatikan segi-segi kemanusiaan dalam rangka membangkitkan semangat kerja dan pengabdian itu banyak caranya di antaranya sebagai berikut:
- Pengikut sertaan dalam proses,, pengambilan keputusan
- Pemberian informasi yang lengkap
- Pengakuan dan penghargaan terhadap sumbangan yang telah diberikan
- Suasana yang menyenangkan
- Penempatan yang tepat
- Pendelegasian wewenang
- 2. Pembimbingan (Directing).
Aktivitas para pelaksana perlu di bimbing dan dijuruskan ke arah pencapaian sasaran dakwah yang telah di tetapkan. Ini penting, sebab pimpinan dakwah adalah orang yang ditempatkan pada posisi yang memungkinkanya untuk dapat melihat medan dari horizon yang lebih luas. Sehingga ia tahu jalan-jalan mana yang harus di tempuh.
Pembimbingan dilakukan oleh pimpinan pelaksana dengan jalan memberikan perintah, petunjuk serta usaha-usaha lainnya yang bersifat mempengaruhi dan menetapkan arah tindakan mereka.
Perintah diberikan dalam bentuk lisan apabila :
- Tugas yang diberikan itu sederhana.
- Dalam keadaan darurat.
- Perintah itu dapat selesai dalam waktu singkat.
- Orang-prang yang diperintah sudah pernah mengerjakan perintah itu.
- Apabila dalam melaksanakan perintah itu terjadi kekeliruan, tidak akan membawa akibat yang besar.
- Untuk menjelaskan perintah tertulis.
Perintah secara tertulis, biasanya di berikan bilamana :
- Pekerjaan yang di perintahkan sulit dan memerlukan keterangan detail.
- Pihak penerima perintah berada di tempat lain.
- Pihak penerima perintah sering lupa.
- Perintah itu ditujukan kepada banyak orang.
- Kesalahan yang mungkin timbul dalam pelaksanaan perintah itu akan mendatangkan akibat yang besar.
Yang perlu di perhatikan apabila dikeluarkan perintah itu :
- perintah harus jelas.
- Perintah itu mungkin dan dapat dikerjakan.
- Perintah hendaknya diberikan satu persatu.
- Perintah harus di berikan kepada orang yang tepat.
- Perintah harus diberikan oleh satu tangan.
- 3. Penjalinan hubungan (Coordinating)
Untuk menjamin terwujudnya harmonisasi dan sinkronisasi usaha-usaha dakwah yang mencakupsegi-segi yang sangat luas itu, diperlukan adanya penjalinan hubungan atau koordinasi. Dengan penjalinan hubungan, dimana para petugas atau pelaksana dakwah yang ditempatkan dalam berbagai bagian di hubungkan satu sama lain, maka dapat dicegah terjadinya kekacauan, kekembaran, kekosongan dsb. Selain itu dengan penjalinan hubungan maka masing-masing pelaksana dakwah dapat menyadari bahwa segenap aktifitas yang di lakukan itu dalam rangka pencapaian sasaran dakwah.
Koordinasi dapat dicapai apabila pimpinan dakwah memperhatikan hal-hal berikut :
- Usaha-usaha harus dibagi dan dikelompokkan dalam kesatuan-kesatuan tertentu.
- Menimbulkan dan memupuk semangat kerjasama diantara para pelaksana dakwah.
- Memikirkan dan mengusahakan langkah-langkah koordinasi.
Adapun cara-cara yang dapat dipergunakan dalam rangka penjalinan hubungan atara para pelaksana dakwah satu sama lain yaitu :
- Menyelengarakan permusyawaratan.
- Wawancara dengan para pelaksana.
- Buku pedoman dan tata kerja.
- Memo berantai.
- 4. Penyelenggaran komunikasi (Communicating)
Komunikasi timbal balik antara pimpinan dakwah dengan para pelaksana sangat penting sekali bagi kelancaran proses dakwah. Proses dakwah akan terganggu, bahkan mengalami kemacetan dan menjadi berantakan, apabila timbul sak wasangka atau ketidak percayaan dan saling mencurigai antara pimpinan dakwah dengan para pelaksana dan antara pelaksana satu sama lain.
Komunikasi antar pimpinan dakwah dengan para pelaksana itu dapat berjalan dengan effektif apabila diperhatikan hal-hal berikut :
- Memilih informasi yang akan dikomunikasikan.
- Mengetahui cara-cara menyampaikan informasi.
Informasi yang di sampaikan akan efektif apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
- Jelas dan lengkap.
- Konsisten.
- Tepat waktu atau timingnya.
- Dapat di pergunakan tepat pada waktunya.
- Jelas siapa yang dituju.
- Mengenal dengan baik pihak penerima komunikasi.
- Membangkitkan perhatian pihak penerima informasi.
- 5. Pengembangan atau peningkatan pelaksana (Developping people)
Dengan adanya usaha memperkembangkan para pelaksana, yang berarti kesadaran, kemampuan, keahlian, dan keterampilan para pelaku dakwah itu selalu ditingkatkan dan dikembangkan sesuai dengan rising demand nya usaha-usaha dakwah, sehingga dapat diharapkan proses proses penyelenggaraan dakwah itu berjalan secara efektif dan efisien.
Dakwah Islam di masa kini, lebih-lebih di masa depan, memerlukan para pendukung yang disamping memiliki iman dan kesadaran yang tinggi, juga mempunyai kemampuan, keahlian dan keterampilan yang cukup. Untuk itulah maka pimpinan dakwah harus selalu mengadakan penilaian terhadap kemampuan dan kecakapan para pelaksana dakwah, selanjutnya berusaha meningkatkan dan mengembangkanya sehingga sepadan dengan beratnya tugas-tugas dakwah yang di hadapi.
- C. Metode Pengembangan.
Untuk mengembangkan kesadaran, kemampuan, keahlian dan keterampilan para pelaku dakwah, dapat dipergunakan berbagai macam Metode yaitu :
- a. Metode Demonstrasi.
Metode ini dapat dipergunakan dengan jalan para peserta yang akan dikembangkan kemampuan dan kecakapannya dalam menjalankan suatu tugas dakwah, diberi petunjuk-petunjuk bagaimana cara menjalankan tugas tersebut, pemberian petunjuk dilakukan dengan cara sebagai berikut :
- Pelatihan secara langsung memberi contoh bagaimana tugas pekerjaan itu harus dilaksanakan.
- Peserta diminta mencoba mengerjakan tugas tersebut dibawah pengawasan pelatihnya.
- Peserta diminta untuk mengulangi lagi percobaan tersebut, sehingga benar-benar menjadi mahir melaksanakan tugas tersebut.
- b. Metode Kuliah.
Metode ini digunakan dengan cara pelatih memberikan uraian-uraian dan penjelasan mengenai suatu persoalan. Sedangkan para peserta mendengarkan uraian dan penjelasan tersebut. Karena itu peserta hannya bersikap pasif saja, maka tidak jarang hasilnya kurang efektif. Kelemahan metode ini dapat dihilangkan apabila dibantu dengan :
- Menggunakan ikhtisar.
- Menggunakan gambar, film, slide atau bagan.
- Memberikan kesimpulan-kesimpulan.
- c. Metode Konfrensi.
Dengan metode konfrensi, para peserta dapat mengembangkan daya dan kemampuan berpikirnya dengan seluas-luasnya. Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam suatu konfrensi adalah sebagai berikut :
- Menerangkan suatu masalah.
- Mengumpulkan data.
- Memilih data dan menganalisanya.
- Pemecahan masalah.
- d. Metode Seminar.
Seminar memberikan kemungkinan para pesertanya untuk mengembangkan daya dan kemampuan berpikirnya dengan sebaik-baiknya.
Proses yang biasanya ditempuh dalam melaksanakan seminar yaitu :
- Ditentukan terlebih dahulu satu atau beberapa orang untuk mengemukakan pokok masalah yang disiapkan secara tertulis.
- Kemudian ditentukan satu atau beberapa orang sebagai pembanding atau penyanggah.
- Setelah itu para peserta diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan dan sumbangan pikiranya terhadap persoalan yang telah dikemukakan.
- Pihak prasarana dan pembanding diberi kesempatan untuk memberikan jawaban dan penjelasan.
- Dibentuk panitia perumus utk merumuskan kesimpulan atau keputusan dari seminar.
- e. Bacaan yang khusus direncanakan.
Memberikan bahan bacaan yang direncanakan untuk meningkatkan dan memperluas pengetahuan para petugas, dan ini merupakan metode pengembangan yang sangat baik. Sebab masin-masing petugas dapat membaca bahan-bahan yang diberikan pada waktu dan tempat yang di sukai.
- f. Metode Pemecahan masalah.
Dengan metode ini para peserta dilatih untuk :
- Mengenal masalah yang diajukan.
- Mengumpulkan data dan fakta yang berhubungan dengan maslah tersebut.
- Menganalisa data dan fakta yang telah dikumpulkan dan dipilih.
- Membuat rencana pemecahan masalah.
- g. Metode tugas khusus.
Untuk meningkatkan mkemampuan para pelaksana dakwah dalam menjalankan tugasnya, mereka diberi tugas-tugas khusus dengan kebebasan penuh untuk mengambil inisiatif dan mengambil keputusan-keputusan bila timbul masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas itu.
- h. Rotasi tugas pekerjaan.
Cara ini direalisasikan dengan menggilirkan para pelaksana dakwah pada bagian-bagian yang ada, bergantian dari bagian satu ke bagian lain. Dengan cara ini pelaksana tersebut memiliki pengalaman mengenai tugas-tugas dalam organisasi. Untuk perputaran tidak boleh terlalu singkat dan tidak boleh pula terlalu lama.
- i. Workshop atau loka karya.
Merupakan pertemuan kerja antara sejumlah pelaksana yang di pimpin oleh seorang ahli. Pertemuan tersebut untuk melatih keterampilan dan kecakapan mengenai tugas pekerjaan tertentu.
Dari berbagai metode pengembangan tersebut dapat dipilih mana yang paling efektif untuk memperkembangkan para pelaksana dakwah. Pemilihan metode ini tentu saja ditentukan oleh keadaan dan target yang ingin dicapai dengan usaha-usaha pengembangan itu.
KESIMPULAN
Dari penjelasan pengertian sebelumnya, dapat diambil kesimpulan dalam preoses dakwah, penggerakan (Actuating) dakwah itu mempunyai arti dan peranan yang sangat penting. Sebab diantara fungsi managemen lainnya, penggerakan merupakan fungsi yang secara langsung berhubungan dengan manusia (pelaksana). Dengan fungsi penggerakan inilah maka ketiga fungsi managemen dakwah yang lain baru akan efektif.
Dari penjelasan sebelumnya pula, jelaslah bahwa penggerakan itu merupakan fungsi yang sangat penting, bahkan menentukan jalannya proses dakwah. Sehingga dapat dikatakan bahwa penggerakan itu merupakan intinya managemen dakwah. Sebab managemen dakwah yang berarti proses penggerakan para pelaku dakwah untuk melakukan aktivitas dakwah.
Backlink here.. Description: Actuating DAKWAH Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: Actuating DAKWAH
Share your views...
1 Respones to "Actuating DAKWAH"
tulisannya bener2 mencerminkan seorang aktivis kampus. terstruktur dan penuh semangat. semoga sekembalinya ke daerah asal menjadi bagian perubahan, karena rakyat butuh karya bukan retorika. semangaaaaat.... ditunggu kunjungan dan komentar baliknya lagi, heheehe
31 Desember 2011 pukul 23.46
Posting Komentar