JURNALISME DAKWAH
JURNALISME DAKWAH
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar. Merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS Ali Imran : 104)
Ada dua metode yang sering digunakan untuk berdakwah. Pertama, berdakwah dengan lisan (bil lisan) seperti berceramah, pengajian dan sebagainya. Kedua, dengan tulisan (bil qalam) atau disebut juga dengan dakwah bittadwin. Berdakwah dengan tulisan ini bisa melalui surat kabar, majalah, buletin atau brosur. Dakwah bil qalam sekarang bisa juga lewat media elektronika seperti internet, email dan lainnya.
Jurnalisme dakwah adalah jurnalis yang bergerak dibidang informasi dan teknonologi dalam kegiatasn penerbitan tulisan yang mengabdikan diri kepada nilai agama Islam. Wartawan sebagai sosok juru dakwah di bidang pers yakni mengembangkan dakwah bil qolam. Ia menjadi kholifah Allah di dunia media massa dengan memperjuangkan tegaknya nilai-nilai norma, etika dan syariat islam. Sedangkan jurnalistik dakwah masih belum banyak diminati baik di kalangan pes maupun mereka yang menekuni bidang informasi. Para jurnalis muda juga tidak tertarik dengan bidang jurnalistik dakwah ini.
Di kalangan masyarakat pers bidang jurnalistik dakwah memang belum populer. Media-media yang muncul di era informasi ini lebih tertarik dengan bidang politik dan hiburan yang berorientasi pada komersial. Para jurnalis muda terutama yang bekerja di televisi swasta lebih suka dengan bidang jurnalistik infotaimen ketimbang jurnalistik dakwah. Namun dalam tiga tahun terakhir ini muncul beberapa penerbitan seperti tabloid, majalah dan buletin yang bernuansa islami. Sehingga para wartawan atau penulis yang bergabung dengan media-media tersebut harus menekuni bidang jurnalistik dakwah.
Cara memperoleh berita juga sama dengan cara yang dilakukan oleh seorang wartawan yang bertanggung jawab dan profesional. Bedanya, seorang yang memilih profesi di bidang jurnalistik dakwah harus memahami agama Islam. Paling tidak ia harus memiliki buku-buku referensi tentang Islam. Para wartawan yang disebut juga sebagai penyambung lidah masyarakat dituntut untuk memiliki sifat-sifat kenabian yakni shidiq, amanah, tabligh, fathonah. Setidaknya ada lima peran media dakwah, baik di lingkungan kampus maupun nonkampus atau keduanya:
- Sebagai Pendidik (Muaddib), yaitu melaksanakan fungsi edukasi yang Islami
- Sebagai Pelurus Informasi (Musaddid). Setidaknya ada tiga hal yang harus diluruskan oleh para jurnalis Muslim. Pertama, informasi tentang ajaran dan umat Islam. Kedua, informasi tentang karya-karya atau prestasi umat Islam. Ketiga, lebih dari itu jurnalis Muslim dituntut mampu menggali –melakukan investigative reporting– tentang kondisi umat Islam di berbagai penjuru dunia
- Sebagai Pembaharu (Mujaddid), yakni penyebar paham pembaharuan akan pemahaman dan pengamalan ajaran Islam (reformisme Islam)
- Sebagai Pemersatu (Muwahid), yaitu harus mampu menjadi jembatan yang mempersatukan umat Islam
- Sebagai Pejuang (Mujahid), yaitu pejuang-pembela Islam.
Backlink here.. Description: JURNALISME DAKWAH Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: JURNALISME DAKWAH
Share your views...
4 Respones to "JURNALISME DAKWAH"
semangatttt mba. jadilah pendakwah yang berteknologi tinggi...hehehee...jurnalistik ..is the best..
5 Desember 2011 pukul 19.32
HHE... hidup jurnalis....!!!!!
5 Desember 2011 pukul 19.44
very nice submit, i definitely love this web site, keep on it
6 Desember 2011 pukul 16.16
i have some work available for you Start ASAP http://9oul.com/cash
9 Desember 2011 pukul 22.46
Posting Komentar